bayangan
1 Bayangan paling gila adalah ketika nanti, di suatu hari, tak tentu musim, dan di sebuah toko kecil, misalnya, kita terpaku, menatap, tanpa suara. Hanya ada angin, udara, dan awan mendung yang kelabu dan tak hitam. untuk kemudian berharap bahwa perasaan tak berubah. Berharap bahwa kita tetap manusia yang sama untuk bertahun-tahun silam. Menjadi suatu hari tanpa batas dengan bayangan yang lebih gilanya lagi, bahwa kita, satu. Di teras rumah, kau duduk dengan koran pagi yang memasukkan berita-berita tentang manusia yang bahagia. Lalu kau seruput teh tanpa gulamu yang tetap manis, katamu, karena rasa bisa jadi apa saja dengan bagaimana cara kita memandangnya. Lalu kau pergi meninggalkanku dengan senyuman penuh arti yang kutunggu kembali lagi. Dan aku menunggu di halaman rumah yang hijau, katamu, karena hijau tak mau kupanggil biru~menari di sana kupu-kupu dan tertiup daunnya oleh angin. Tapi dia bilang, jangan keluar sedang badai. Tapi kau tetap bersikukuh pada pendirianmu dan merem...