bayangan
1
Bayangan paling gila adalah ketika nanti, di suatu hari, tak tentu musim, dan di sebuah toko kecil, misalnya, kita terpaku, menatap, tanpa suara. Hanya ada angin, udara, dan awan mendung yang kelabu dan tak hitam. untuk kemudian berharap bahwa perasaan tak berubah. Berharap bahwa kita tetap manusia yang sama untuk bertahun-tahun silam. Menjadi suatu hari tanpa batas dengan bayangan yang lebih gilanya lagi, bahwa kita, satu.
Di teras rumah, kau duduk dengan koran pagi yang memasukkan berita-berita tentang manusia yang bahagia. Lalu kau seruput teh tanpa gulamu yang tetap manis, katamu, karena rasa bisa jadi apa saja dengan bagaimana cara kita memandangnya.
Lalu kau pergi meninggalkanku dengan senyuman penuh arti yang kutunggu kembali lagi. Dan aku menunggu di halaman rumah yang hijau, katamu, karena hijau tak mau kupanggil biru~menari di sana kupu-kupu dan tertiup daunnya oleh angin. Tapi dia bilang, jangan keluar sedang badai. Tapi kau tetap bersikukuh pada pendirianmu dan meremehkan perasaanku yang menunggumu kembali suatu hari.
Dan bayangan lebih gilanya lagi adalah saat kita susah payah jadi kita tapi kau malah mendatangi badaimu sendiri. Dan untuk lagi-lagi meninggalkanku.
2
Suatu hari karena lelah menunggu, kemudian, pesta di sebuah rumah sederhana tanpa rumput hijau, tanpa kupu-kupu. Tidak, tidak apa-apa. Hanya untuk berani bicara bahwa pestanya mulai sebentar lagi.
Jangan berkaca. Sudah datang saja apa adanya. Toh, tidak ada kupu-kupu dan rumput hijaunya. Hanya ada aku. Lalu ditanya. Ini pesta apa? Kok tidak ada kupu-kupu dan bunganya? Aduh, bunga sudah layu, bertahun-tahun silam. Tapi, kau datang saja.
~ngelantur:)
Entah gua yang ga tau cara bacanya apa emang pemborosan kata ya, paling tinggal penulisannya masih nyampur baku sama bahasa sehari hari, tapi bagus banget si parah(buat yang paham), sayangnya gua ngga paham : )
ReplyDeletekarena ini tentangmu makany kau ngga paham :)
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletebaru baca, suka! semangat nulis terus!
ReplyDelete