bagian pertama

Bagian Pertama.

Bayang-bayang mau kabur itu terus-terusan menghantui langit-langit gelap lagi pengap. Pengap ditelan suara-suara anjing gonggong. " Rumput kau panggil rumput sebab ia harus rumput." kutemukan di buku Eyang Sapardi. Ah, ayo mati saja. Tapi, tak punya nyali aku, sayang. Dan memang tak boleh. Katanya, dalam bayang-bayangnya. Katanya, kata orang. Aneh.

Bagaimana jika aku jadi burung yang terbang kala mendung? menjadi rintik-rintik hujan dan partikel-partikel air yang terjun dan menabrak bumi dan di udara dan melayang di antara kita dan manusia? Bagaimana rasanya menjadi orang yang terserah apa maunya? Mengapa kita harus tidak bahagia? Kujejali napasku dengan lembaran angin dan awan kelabu yang memaksa matahari menerobos lapisannya.

Hidup ini, indah apa adanya.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

your head as my favorite bookstore

tidak seperti malam-malam kemarin

berita kehilangan