kesimpulan tanpa kesimpulan
" Jadi, kau bahagia kalau sama siapa?"
" Entahlah."
" Entahlah."
" Ah, kau pusing, memusingkan diri sendiri."
" Kau yang bertanya duluan."
" Sudah sebulan ini mendung."
" Gak nyambung."
" Gak harus nyambung."
" Jadi?"
" Apa?"
" Tentang bahagia."
" Ya, kau ukur sendiri kebahagiaanmu."
" Sekarang aku bahagia."
" Karena?"
" Entahlah, karena mendung mungkin?"
" Kau tahu?"
" Apa?"
" Percakapan kita tak pernah punya kesimpulan."
" Kau laki-laki paling sok tahu yang pernah kutemui."
" Hah? Kenapa?"
" Kita punya kesimpulan. Aku sudah ambil kesimpulan."
" Kita punya kesimpulan. Aku sudah ambil kesimpulan."
" Apa? Apa kesimpulannya?"
" Kau cari sendiri, dengan mengingat semua ucapanku tadi."
" Sekarang, kau perempuan paling sok misterius yang pernah kutemui."
" Kenapa misterius?"
" Karena sekarang kau sedang menyuruhku mengingat untuk memecahkan teka-teki."
" Cih. Aku kasih petunjuk."
" Apa?"
" Petunjuknya ada di, " Sekarang aku bahagia."
" Oh, lalu?"
" Oh, lalu?"
" Tarik kesimpulannya."
" Ah, otakku gak sampai. EH! BENARKAH? Sekarang kau bahagia?"
(tersenyum)
Comments
Post a Comment