Posts

Kesedihan Tak Berkesudahan (Bagian 2)

Aku lebih banyak menangis. Skala keseringannya lebih banyak daripada waktu itu. Apa aku di ambang kata darurat? Aku tak paham. Apa aku butuh pertolongan? Aku tak paham. Yang aku paham, rasa ini sudah menjalar sepanjang 5 tahun seharusnya 6 tahun, tapi dipotong 1 tahun pertama kuliah dan tinggal di asrama karena itu adalah masa paling bahagia dalam hidupku. Kesedihan ini tak berkesudahan. Akarnya masih sama, namun saat ini ditumbuhi tunas-tunas kecil semacam pasangan, akademik, realita sosial, dan kegagalan. Indonesia sudah gelap, Aku lebih gelap. Kegelapan yang menyelimutiku tak kunjung-kunjung pergi walau sudah kucoba usir dengan berbagai cara. Akupun lelah. Mencoba tenggelam saja di dalamnya. Sekarang aku sudah bisa menerima ketenggalaman. Aku sudah berhenti belajar cara berenang. Persetan kehidupan. Toh, sebentar lagi berakhir, untukku. Satu-satunya hal yang masih bisa membuatku tetap waras dan bahagia mungkin hanya isi kepalaku dan cerita yang kubuat, yang hidup terus-menerus didal...

Kesedihan Tak Berkesudahan dan Kesenangan Sementara

Barangkali perasaanku memang tak penting. Tapi, katanya, kita harus tetap menulis walau tak penting. Jadi, begini, kesedihan-kesedihan tak berkesudahan yang sudah mendekapku sejak masih belum mengenalmu. Katanya, aku sudah berdamai. Berdamai dari apa? Aku bahkan masih mengizinkan pikiran-pikiran "selesai" itu hinggap di ruang-ruang kosong kepalaku. Hatiku bahkan sudah tidak dapat diajak bekerjasama dengan akal sehat. Hari itu, aku kalang kabut, bagai manusia paling gagal sedunia. Mengambil sepatu, memakai kaos hitam, dan celana hitam selutut, seperti ingin mengenang kematianku sendiri yang kubuat-buat dalam kepalaku. Aku pergi jam 4 pagi, tepat pukul 4.  Pukul 4. Mataku yang belum tidur semalaman itu seperti tak pernah kenal kata tidur. Aku jalan pagi. Jalan subuh. Angin dingin mencumbu kulitku. Merangsek masuk ke pori-pori. Ah, bodo amat. Tak ada apa-apanya kedinginan ini. Di pogung, tempat biasa. Rute biasa. Jalan biasa. Hanya lihat kanan kiri. Kadang berhenti di depan Warm...

your head as my favorite bookstore

aku suka! AKU SELALU SUKA DENGAN PERCAKAPAN dan perdebatan kita. semalam di Gramedia. aku bilang Tan Malaka kiri. dan kau bilang dia Sosialis. Ah, aku jadi kurang yakin dengan pahamku. Lalu kita pindah ke rak buku sejarah. Kau menunjuk sejarah Asia Timur. Pasti tentang Mongolia, katamu. aku suka! aku suka dengan seluruh pengetahuan. dan ada di kamu. yang menyatukan negeri cina itu dinasti Qing, sebelumnya cina kepecah 3. katamu lagi. Ada buku filsafat Hard Cover. Diisi dengan desain layout paragraf line spacing 2. SUNGGUH RENGGANG. tapi tak kami ketahui isinya. Lalu kita pindah ke Asia Literatur. Kita menyukai HARUKI MURAKAMI! Lalu mengomentari desain cover buku. Kita kayak DKV saja, katamu. Tertawa dan aku tertawa. Lalu ke rak komik. katamu, Ah, hari ini harga komik selangit, aku mau cari Junji Ito. Lalu kau genggam tanganku ke rak selanjutnya. Lalu bawa aku pulang. Lalu sudah. Kau dan seluruh pengetahuanmu. Aku selalu suka setiap kau menjelaskan segala hal yang kau tahu, tentang musi...

berita kehilangan

 aku hilang  dalam ketiadaan diri aku hilang dan tidak mencari  aku hilang  namun tidak mau kembali aku hilang dalam keadaan sepi  sendiri sunyi tak ada  bukan apa-apa aku hilang  dan tidak ada yang mencari  *** ramadhan, namun hatiku berada di bulan-bulan lain. bagaimana cara kembali? aku hilang arah, tak tahu jalan pulang. aku harus kemana? malam dibawah buaian film-film yang selalu kusukai. siang dibawah pejaman mata yang selalu kuizinkan mengendalikan hidupku. lagu-lagu yang penuh di telingaku, kepalaku, jantungku, menyumbat kalimat-kalimat yang seharusnya membawaku kembali. aku harus kemana? aku harus bersama siapa?  hilang, diriku. anehnya, kuizinkan pula dia hilang. suatu hari aku berpikir, akankah ada satu waktu dalam umurku aku tidak akan hilang lagi? akankah dalam tahun-tahun kedepan yang tak diketahui lamanya aku akan kembali? aku tak tahu harus mengarah kemana. aku diam. aku beku. Tuhan, tolong aku.

seringkali aku mencari jalan menujumu

mumpung libur dan kepalaku juga diisi denganmu. aku tidak bisa dikatakan jatuh cinta. aku tidak bisa dikatakan ingin memiliki. namun, ada hal-hal baik yang datang padaku saat mengenalmu. sebulan ini, hal-hal yang dulu senang kulakukan dan yang pastinya adalah hal tidak baik hilang begitu saja sesaat setelah mengenalmu. setelah kau mengatakan kata-kata yang sejujurnya membuatku terlena sejenak itu.  aku memang tidak baik. tapi ingin kukatakan bahwa, beberapa hal berubah. dari perbuatan yang sudah berbulan-bulan kulakukan.  kami bertemu di sebuah ruangan asing yang tak diketahui keberadaannyaa, bertemu dalam kondisi asing dan terus asing. ia mungkin mengenalku dalam, tapi tak pernah sekali pun membiarkanku mengenalnya. aku sulit. aku jadi sulit mengerti. tapi yang kutahu, kita hampir sama. kalau boleh bilang, aku kangen, selalu. aku mau bicara lagi di telpon berjam-jam denganmu. tertawa-tawa, membicarakan film-film, menyanyikan lagu-lagu alex turner kesukaanmu, berangan-angan me...

tidak seperti malam-malam kemarin

sudah tengah malam, kawan. saya masih juga mengalami kesulitan tidur malam. bedanya, hari ini dan beberapa bulan terakhir rasanya agak kosong. tidak seperti malam-malam kemarin, saat lampu kamar telah dimatikan dan hanya ada penerangan bulan kita berdiskusi. tentang hari, membicarakan manusia, melontar lelucon bodoh.  kopi sasetan saya masih utuh bahkan dalam waktu 5 bulan. tidak habis-habis. mungkin jika saya masih bersama kalian, kopi, energen, bahkan nutrisari sudah kandas dari lemari warung-warungan saya, hahahaha. lucu, kadang. lucu keadaan begitu cepatnya berubah.  beberapa bulan terakhir pula, saya cepat menyadari bahwa saya harus mendewasakan diri. saya tak bisa lagi tak bertanggung jawab seperti dahulu saat kita bersantai-santai di pinggir masjid, ngalor-ngidul dan tertawa terbahak-bahak sambil menjahili bocah-bocah yang lewat atau bahkan sekadar membicarakan omong kosong.  tidak seperti malam-malam kemarin, malam ini dan seterusnya aku akan sendiri, kawan. dan ...

BESOK JUGA LUPA :)

kataku, berkali-kali. besok juga lupa. tapi tidak, dik. sampe semuanya belom bener-bener berakhir kykny saya gbakal lupa.  apalagi hari ini saya malah mikirin, "kenapa dia ga dateng ya." "harusny bisa baca grup kan." "dia suka main hape loh selama di kelas tp knp skrg g buka grup?"  "di line kan ada notifikasi yang baca brp org, sudah 15, padahal isi grup ada 16 orang, berarti satunya kamu kan." "kalau gitu kamu kemana?" "saya banyak tugas lho." "kemarin gercep mau bantu." "sekarang kemana😥 saya bener bener butuh bantuan kamu loh." "tidur ya, soalny kamu suka tidur pas di kelas kmrn." "kykny kamu orangny ngantukan gasi." "tpi masa kata ica kamu ibadah😭 tpi inikan bukan minggu." "kayakny harus cepet2 keluar jadwal kuliah gasi biar saya ga mikirin hal-hal kayak gini." "saya nyalain notifikasi hanya untukmu lho." "jangan geer." "supaya saya ten...

radio tengah malam

"untuk Anda yang belum bisa beristirahat." begitu kata suara penyiar dari dalam radio. Ini tengah malam, aku meringkuk di kasurku menatap dinding kamarku yang putih dan kosong juga dingin. Kemudian suara drum dari lagu yang tidak kuketahui terdengar melewati kabel-kabel earphone menuju telingaku kemudian menusuk imajinasiku untuk bangun. Dan tiba-tiba saja aku berada di tengah padang rumput mengenakan dress pink sebetis dan topi lebar. Seseorang mengulurkan tangannya mengajakku berdansa, walau aku tak mengenal siapa dia aku tetap menerima ajakan dansanya. Lagunya belum selesai, lagu di radio dan juga di padang rumput. Tidak apa-apa, kita masih belajar, kata seseorang itu ketika aku tak sengaja menginjak kakinya. Lagu berganti, begini liriknya kurang lebih, "  when you say nothing at all." Lalu kali ini, setelah meninggalkan pasangan dansaku, aku mengisap rokok di pojok bar tahun 1995 tanggal 12 Agustus. Setidaknya, begitulah yang dikatakan poster-poster di dinding b...

bajak laut dan bioluminesensi

siapa bilang, Bajak Laut selalu jahat. dongeng-dongeng menggambarkan bajak laut sebagai perompak, sosok yang keji, penguasa lautan. tapi, tidak semuanya begitu. buktinya, malam ini ia tidur di mataku, mengetuk alam bawah sadarku dengan sopan, dan kubiarkan ia masuk ke dalam mimpiku. sampai di mimpiku ia langsung berkata, " Nona, bagaimana kabarmu hari ini?" ia tersenyum ceria sambil melambaikan tangan pisaunya ke arahku. aku menggenggam tangannya dan kami berjalan bersisian di sepannjang dek. Bajak Laut, baik. ia mengerti bahwa hari ini aku butuh cerita. ia mengajakku mengelilingi kapalnya, memperkenalkanku kepada anak buah kapal, " Beri salam kepada nona ini!" lalu anak buah kapal memberi salam sambil tersenyum dan beberapa menampilkan gigi emasnya. " Beberapa jam lagi akan ada pertunjukan." kata Bajak Laut. jadi kami menunggu di buritan sambil menyesap secangkir teh. senyap. hanya ada suara gelombang air laut. malam ini, hangat. mungkin karena secangkir ...

senyap

hancur lebur dalam tawa yang mengabur jangan usik jangan ganggu biarkan aku membisu-membatu hingga hancur jadi abu enyah, kau! Enyah! jangan menimbun resah  air dan api membelah membelah diri yang hampir hilang, terbenam, hingga datang malam sudah, aku dibuang